AKU TAKUT (part 2)





Setelah kami berdua yakin untuk bertemu secara langsung dan mengatakan langsung untuk bertemu di sebuah tempat saling bercengkrama dan Itu lah yang baru terbesit di dalam kepalaku, karena tidak mau terlalu cepat menanggapi kalau aku menyukainya. Seperti Sang masalalu, yang terlalu cepat mengambil sikap untuk mencintainya. Sejujurnya aku tipe orang yang mudah jatuh cinta jika sudah di sambut secara positive dan sudah memberikan sinyal-sinyal kalau orang tersebut menyukai diriku. Tetapi sekarang aku harus lebih berhati-hati lagi dalam mengambil segala tindakan, aku tidak ingin jatuh untuk kedua kalinya di dalam lubang yang sama.
Tepat jam 17.00 WIB dia menelpon ku dan mengatakan kalau dia sudah berada di perjalanan untuk menjemputku, katanya sambil terdengar suara mobil-mobil berlalu lalang. Kemudian aku menjawabnya “Apakah kau serius ingin menemuiku? Aku tidak seperti yang kau kira dan tidak seperti yang kau sangk. Kita pun hanya baru memulai komunikasi melalui panggilan telepon dan panggilan video saja.” Kemudian dia membalasnya,”Aku yakin dengan dirimu dan aku percaya dengan dirimu, jadi mari kita bertemu dan saling berbicara.” 
Setelah aku selesai berbicara dengan dirinya melalui panggilan telepon dan mematikannya, aku kemudian bergegas untuk menyiapkan diriku untuk bertemu dengan dirinya yang sudah siap untuk bertemu di salah satu tempat café ternama. Mulai ku menyiapkan pakaian se-sederhana mungkin dan tidak terlihat berlebihan, dan aku menggunakan kaos polos hitam dan sweater rajut hitam dan celana jeans beserta sepatu sneaker lamaku. Waktu sudah menunjukan pukul 17.40 WIB dan aku bergegas untuk pergi ke café dimana kita akan bertemu. Pada saat di perjalanan aku mulai mengabarkan kalau aku sedang dalam perjalanan untuk menuju ke lokasi tujuan kita akan bertemu. Semua rasa bercampur, jantungku berdegub sangat kencang dan keringatku bercucuran sangat deras. Itulah jika aku sedang gugup ingin bertemu seseorang yang aku sukai. Perasaan inih campur aduk, apa yang harus aku lakukan dan apa yang harus aku katakana kepadanya dan apa yang harus aku mulai bicarakan kepadanya. Semua rasa mulai campur aduk.
Jam sudah menunjukan pukul 18.20 dan dan aku baru sampai ke lokasi dimana kita akan bertemu, kemuadian aku mengirimkan pesan singkat kepadanya dan mengatakan kalau aku sudah sampai di lokasi. Tetiba telepon genggamku berbunya ada panggilan masuk darinya, aku mengangkatnya dan kemudian dia mengatakan “Hai! Aku sudah di dalam dan menggunakan kemeja berwarna hitam, apakah kau melihatku yang sedang mengangkat melambaikan tangan inih! .” kemudian aku melihatnya di balik kaca di café tersebut dan aku mematikan panggilannya. Pada saat ingin memasuki café tersebut perasaan Ini makin tidak karuan pada saat melihat sosok wajahnya yang sangat rupawan dan penuh dengan kharismatik. Mulai ku beranikan diri untuk bertemu dengannya dan menyalami dirinya dan memperkenalkan diriku dan dia menyuruhku mempersilahkan duduk di depannya. “Tuhan! Dia sangat tampan dan sangat terlihat dewasa sekali, kemudian aroma wewangian yang di gunakannya sangatlah menggoda dan dia terlihat sangat sexy.” Dia mengatakan pada saat menyapaku “ Hai, ternyata kamu asli nya cantik ya dan sangat berbeda di photo mu  dan aku terkejut sekali melihat wanita secantik dirimu.” Kemudian aku menjawabnya, “ Gombal kamu mas, aku biasa saja juga dan sangat simple” dalam hatiku mengatakan “Apakah semua mulut pria jika melihat wanita yang cantik selalu mengeluarkan juru-jurusnya untuk menggombal?”. Dia mengatakan “jangan panggil aku mas, panggil saja aku Rama dek” sambil tersenyum mengatakannya. Meskipun umur kita berbeda 7 tahun tetapi aku merasa kalau kita sudah merasa seperti sudah mengenal sangat lama.
Waktu sudah menunjukan pukul 21.40 dan kita sudah hampir dua jam lebih bercengkrama dan kita bergegas untuk pulang. Pada saat kita keluar café dia mengatakan “Kamu aku antar kerumah ya pulangnya dan tunjukan saja arah ke rumahmu, tidak baik kalau wanita pulang malam-malam sendirian”. Aku sangat merasa tidak enak pada saat dia ingin mengantarkan diriku pulang ke rumah, “Serius tidak apa-apa, aku bisa sendiri dan menggunakan ojek online Ram” dia tetap memaksa ingin mengantarkanku ke rumahnya “gak apa-apa kok, kali aja klo aku dah tau rumah kamu kan aku bisa main ke rumah kamu dan bertemu mertua.” mengatakannya sambil tertawa. Sangat tampan pada saat aku melihat senyumnya yang indah itu. Kemudian kita masuk ke dalam mobilnya yang berwarna hitam dan ber plat “CT” di ujung plat nya tersebut. 
Pada saat di dalam perjalanan menuju rumahku, Rama terus menatapku dan mengagumi kecantikan diriku dengan terus mengatakannya berulang-ulang kali. “Kamu tuh cantik banget dan aku suka” terus berulang kali mengatakan hal tersebut. Pada saat dia ingin memindahkan kopling mobilnya dia memegang tanganku dan menggenggamnya, jantungku makin berdebar debar  dan berkeringat di tangan. Kemudian jam sudah menunjukan pukul 22.05 dan aku sampai di rumah, pada saat aku mau turun aku mengatakan terimakasi kepada Rama dan dia kembali mengatakan sama-sama. Pada saat aku ingin membuka pintu mobil, tanganku ditariknya dah tanpa aku sadari Rama menciumku di bagian bibir ku dan aku sangat sanat sangat terkejut dan diam tanpa kata dan diam membisu tanpa ada perlawanan. Entah kenapa aku begitu menikmatinya dan tidak ada pemberontakan dalam diriku. Setelah Rama melepaskan ciumannya dia mengatakan “Terimakasih ya dek, aku suka dan sayang kamu”. Wajahku tetiba menjadi memerah seperti kepiting rebus yang baru saja di angkat dari panic yang berisikan air panas yang sangat mendidih. 
Aku tidak bisa mengatakan apapun dan tidak menjawab  apa yang dia katakan tadi dan aku hanya mengatakan terimakasih Ram atas Tumpangannya, dan kemudian aku bergegas memasuki rumah dengan terburu-buru tanpa melihat dia pergi dahulu meninggalkan rumahku. Kemudian aku langsung masuk kamar dan langsung loncat ke kasurku dengan bingung dan ingin berteriak rasanya. Entah perasaan macam apa ini, apakah ini cinta? Apakah aku jatuh cinta LAGI? Tidak mungkin, ini baru pertemuan yang pertama tetapi mengapa seperti ini dan kenapa aku tidak menolak ajakan ciumannya dia pada saat dia mulai menarik tangan ku?  
 
Aku melihat telepon genggamku ada pesan singkat masuk dan pada saat aku melihat itu dari Rama, pada saat aku melihat isi nya dia mengatakan “Dek, aku suka sama adek, adek mau serius gak sama aku?” Makin jadi aku dibuatnya dan apakah inih cinta pada pandangan pertama? Kemudian aku membalasnya dengan mengatakan …………………………………………………….


Bersambung...





Komentar

  1. mantap...kek baca tulisan siapa ya...ke Andrea Aksan ...kirain cowok...cewek tok...logika ceritanya ngejurus ke cowo; merapikan rambut agar klimis terus pake kaos hitam, jeans, cardigan, dan sneaker...tapi keren keren...keep writing👍

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer